Para pengrajin tali dari batang pisang, yang biasa digunakan sebagai pengikat sayur dipasaran kini sudah tidak dipakai lagi. Minimnya para pengrajin tali dari batang pisang membuat pedagang beralih menggunakan tali berbahan plastik.
Legia merupakan seorang
pengrajin tali dari batang pisang, yang berusia 67 tahun, di Jalan Masyurudin,
kecamatan Percut Sei Tuan, Sumatera Utara, Sejak tahun 1987. Dengan tekun dan
teliti, serta kesulitan dan tantangan yang dijalaninya dengan penuh semangat.
Tak seorangpun yang
membantunya, tanpa bantuan alat dengan seorang diri ia mengerjakannya, demi
bisa bertahan menghidupkan keluarganya dan delapan orang anak.
Berbahan utama dari batang
pohon pisang, legia membuat tali ini. Setiap hari ia menebang pohon pisang
dengan sekuat tenaga, kemudia diambil bagian batangnya, setelah itu dijemur
kemudian dikeringkan sampai 5 hari hingga kecoklatan.
Namun di tengah pandemi
covid-19, penjualanan tali yang diproduksi legia semakin menurun hingga 50
persen, dari yang biasa mendapatkan 100 ribu per hari, kini hanya bisa mendapatkan
hasil 50 ribu perhari.
Selain penyebaran covid-19
berakhir, legia juga berharap kepada pemerintah agar lebih memperhatikan pelaku
ukm di tengah pandemi covid-19. (Febrina
Azura)